Dunia Diminta Antisipasi Epidemi Diabetes dan TB
Pakar kesehatan dunia memperingatkan kemungkinan terjadinya epidemi diabetes dan tuberculosis (TB), yang bisa membawa dampak serius dalam sistem layanan kesehatan jika tidak cepat ditangani.
Dalam laporan bersama yang dirilis International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUATLD) serta World Diabetes Foundation disebutkan, kedua penyakit ini telah menjadi penyebab kematian utama dan disabilitas di seluruh dunia.
Penasehat senior IUATLD Professor Anthony Harries menyatakan, di negara-negara dengan tingkat prevalensi TB yang tinggi, penderita diabetes akan berisiko tinggi terjangkit TB.
"Risiko bagi penderita semacam itu bisa tiga kali lebih tinggi," jelasnya.
Diabetes adalah penyakit yang semakin meningkat di negara berkembang, dengan perkiraan 80 persen kasus diabetes terjadi terutama di kawasan Asia, dalam 20 tahun ke depan.
Laporan ini menjelaskan, ternyata separuh dari penderita diabetes tidak menyadari dirinya terkena diabetes sampai terjadi komplikasi.
Sementara TB sebagai penyakit menular melalui bakteri.
Prof. Harries mengatakan, dampak diabetes adalah mengurangi kekebalan tubuh melalui mekanisme yang belum dipahami saat ini.
Pakar kesehatan dunia memperingatkan kemungkinan terjadinya epidemi diabetes dan tuberculosis (TB), yang bisa membawa dampak serius dalam sistem
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter