Dunia Hari Ini: Banjir dan Tanah Longsor Terjang Rwanda dan Uganda, 135 Orang Tewas
Sementara itu, di daerah pegunungan di Uganda dekat perbatasan dengan Rwanda, Palang Merah Uganda mengatakan enam orang meninggal dunia.
Lima guru ditembak di Pakistan
Dua pria bersenjata memasuki sebuah sekolah di kota perbatasan Teri Mangal yang terpencil di distrik Kurram, Kamis kemarin, saat guru sedang mengumpulkan kertas ujian.
"Kedua pria tersebut kemudian mengidentifikasi orang-orang Syiah di antara mereka, kemudian memisahkan mereka sebelum melepaskan tembakan," kata Muhammad Imran, kepala polisi distrik tersebut kepada AFP.
Lima guru dan dua karyawan sekolah tewas ditembak di sekolah itu.
Amir Nawaz, seorang pejabat senior pemerintah, mengatakan penembakan terjadi beberapa jam setelah seorang pria dari komunitas Sunni setempat meninggal di rumah sakit akibat luka yang dideritanya saat diserang di dalam mobilnya.
Akhtar Ali Shah, seorang mantan kepala polisi provinsi, mengatakan ketegangan sektarian antara Sunni dan Syiah telah berlangsung selama beberapa dekade, jadi insiden sekecil apa pun bisa menjadi pemicu bentrokan.
Ukraina hancurkan drone miliknya sendiri
Angkatan udara Ukraina mengatakan telah menghancurkan salah satu dronenya sendiri setelah mulai terbang di luar kendali di atas Kyiv, diduga karena masalah teknis.
"Pada 4 Mei sekitar pukul 8 malam dalam penerbangan yang direncanakan di wilayah udara Kyiv, drone Baykarta TV2 hilang kendali," kata angkatan udara dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Setidaknya 135 orang di Rwanda dan Uganda tewas karena bencana banjir dan longsor
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Ada Banjir Bandang Menelan Korban Jiwa, Duel Valencia vs Real Madrid Ditunda?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Prabowo Targetkan Indonesia Swasembada Pangan, Bagaimana Reaksi Australia?