Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Dekat Athena, Api Berkobar Hingga 25 Meter
Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, kolom ABC Indonesia yang berisi rangkuman informasi pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 jam terakhir.
Berita pertama untuk edisi Selasa, 13 Agustus 2024 kami awali dari Yunani.
Kebakaran hutan di dekat Athena
Kebakaran terjadi pada pukul 3 sore waktu setempat pada hari Minggu di daerah Varnavas yang jarang penduduk, sekitar 35 kilometer dari Athena, ibu kota Yunani.
Menurut laporan media ERT, angin kencang dengan cepat membakar kawasan hingga tak terkendali, merembet sepanjang 30 kilometer menuju Athena.
Hampir 700 petugas pemadam kebakaran, 33 pesawat pengebom air dan 190 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Tak ada laporan kematian, tapi tiga belas orang sedang menjalani perawatan karena menghirup asap, serta dua petugas pemadam kebakaran yang mengalami luka bakar.
PM Fiji 'minta maaf' karena gagal kunjungi Papua
Perdana Menteri Fiji, Sitiveni Rabuka, mengatakan dirinya akan "meminta maaf" kepada para pemimpin Melanesia lainnya akhir bulan ini setelah gagal mendapatkan persetujuan dari Indonesia untuk mengunjungi provinsi Papua.
Pada pertemuan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik (PIF) tahun lalu di Kepulauan Cook, kelompok Melanesian Spearhead Group menunjuk PM Rabuka dan Perdana Menteri PNG James Marape sebagai "utusan khusus" kawasan tersebut untuk mengunjungi Papua Barat.
Sejumlah berita dari penjuru dunia seperti kebakaran hutan di Yunani, penambahan pasukan di Timur Tengah, dan permohonan maaf Perdana Menteri Fiji kami rangkumkan untuk Anda dalam Dunia Hari Ini
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan Gencatan Senjata
- Pilkada 2024 Diwarnai Dinasti Politik yang Meningkat dengan Partisipasi Warga yang Rendah
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?