Dunia Hari Ini: Keracunan Makanan Massal di Kantor TikTok Singapura
Selamat datang di hari pertama di bulan Agustus!
Kami masih setia hadir dengan rangkuman berita pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 jam terakhir.
Dunia Hari Ini, edisi Kamis, 1 Agustus 2024 kita awali dari negeri tetangga, Singapura.
Keracunan makanan di kantor TikTok Singapura
Kementerian Kesehatan dan Badan Pangan Singapura mengatakan 130 orang jatuh sakit akibat keracunan makanan di kantor TikTok, 17 orang masih dirawat di rumah sakit dengan kondisi gastroentritis namun dalam keadaan stabil.
Seorang juru bicara ByteDance, perusahaan induk TikTok, mengatakan kepada ABC jika mereka sedang menyelidiki insiden tersebut, yang saat kejadian membutuhkan 17 ambulans untuk datang ke kantor mereka.
ABC mengetahui ByteDance menggunakan layanan katering makanan eksternal di Singapura dan tidak memasak atau menyiapkan makanan apa pun di kantor.
Dalam pernyataan kemarin, Badan Pangan Singapura mengatakan "mengingat beratnya insiden tersebut" pihaknya telah menangguhkan operasi dua bisnis "hingga pemberitahuan lebih lanjut."
Warga Palestina disiksa di penjara-penjara Israel
Laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB menyebut ribuan tahanan Palestina mengalami waterboarding, yaitu penyiksaan dengan cara menuangkan air pada wajah yang ditutup kain, kurang tidur, sengatan listrik, melepaskan anjing, serta bentuk-bentuk penyiksaan dan penganiayaan lainnya.
Kementerian Kesehatan dan Badan Pangan Singapura mengatakan dari 130 orang yang jatuh sakit, 17 orang masih dirawat di rumah sakit karena kondisi gastroentritis dengan keadaan stabil
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Grab Berkolaborasi dengan TikTok Hadirkan Program Seru di Jakarta
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia