Dunia Hari Ini : Komnas HAM Minta PSSI Dibekukan Jika Tak Ada Perbaikan

Hari Kamis sudah tiba, artinya dua hari lagi menjelang akhir pekan.
Kami sudah merangkum sejumlah laporan utama yang terjadi di sejumlah penjuru dunia untuk edisi hari ini 3 November.
Hasil penyelidikan Komnas HAM soal Kanjuruhan
Pagi tadi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyerahkan hasil laporan penyelidikan mereka terkait tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo lewat Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.
Dari penyelidikannya, Komnas HAM mengatakan insiden yang menewaskan 135 orang di stadion Kanjuruhan telah melanggar hak asasi, karena menggunakan kekuatan berlebihan seperti gas air mata.
"Kesimpulannya adalah peristiwa Kanjuruhan merupakan pelanggaran HAM yang terjadi akibat tata kelola yang diselenggarakan dengan cara tidak menjalankan, menghormati, dan memastikan prinsip dan norma keselamatan dan keamanan," ujar Choiril Anam, komisioner Komnas HAM.
Setelah menyampaikan hasil penyelidikannya, Komnas Ham juga meminta agar ada perbaikan terkait standar penyelenggaraan pertandingan sepak bola.
"Kalau dalam waktu tiga bulan itu tidak bisa diperbaiki secara menyeluruh, kami merekomendasikan kepada Pak Presiden menggandeng FIFA untuk membekukan seluruh aktivitas PSSI" ujar Anam, seperti dilaporkan sejumlah media di Indonesia.
Pemakaman Filep Karma di Jayapura
Rabu malam kemarin, ribuan orang menghadiri upacara pemakaman Filep Karma, seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Papua.
Tak hanya memberikan laporan penyelidikan terkait tragedi mematikan di stadion Kanjuruhan, Komnas HAM juga meminta agar PSSI berbenah diri
- Honorer K2 Adukan Masalah Rekrutmen PPPK 2024 ke Komnas HAM, Semoga Didengar Prabowo
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Tiket Timnas Indonesia vs Bahrain Mulai Dijual Besok, Cek Harganya
- PSSI Jaga Asa Tembus Piala Dunia 2026 dengan Gelar Acara Doa Bersama di Senayan
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara
- Temu Mencoba Masuk Indonesia, Tapi Bukan Itu yang Dikhawatirkan UMKM