Dunia Hari Ini: Kunjungan Menteri Israel ke Al-Aqsa Dianggap 'Provokatif'

Para peneliti percaya percaya jika jaringan ini dikendalikan dan dikoordinasikan oleh sistem berbasis Large Language Model (LLM) kecerdasan buatan.
Perusahaan keamanan siber CyberCX mengungkapkan dugaan operasi yang melibatkan sebuah universitas di Tiongkok dan perusahaan AI, yang target utamanya membuat narasi soal Amerika hingga Australia.
Salah satu yang dituduh melakukan operasi dalam jaringan ini adalah seorang karyawan perusahaan AI yang berkantor pusat di Beijing, yang juga mahasiswa Universitas Tsinghua, serta diketahui memiliki hubungan dekat dengan pihak militer dan aparat intelijen.
Pemimpin sekte 'melaparkan diri' di Kenya diadili
Pemimpin sekte di Kenya, yang senjaga melakukan aksi kelaparan, mulai menjalani sidang hukum karena aksinya telah menyebabkan kematian lebih dari 400 pengikutnya.
Paul Nthenge Mackenzie dan puluhan tersangka lainnya mengaku tidak bersalah pada bulan Januari atas beberapa tuduhan pembunuhan yang tidak direncanakan.
Paul hadir di pengadilan negeri di kota pelabuhan Mombasa di Samudra Hindia, Senin lalu, bersama dengan 93 tersangka lainnya, kata jaksa penuntut dan pejabat pengadilan.
"Tidak pernah ada kasus pembunuhan seperti ini di Kenya," kata jaksa Alexander Jami Yamina kepada kantor berita AFP, yang menambahkan jika mereka akan didakwa dengan hukuman soal bunuh diri.
Kemampuan membaca dan berhitung di Australia menurun?
Satu dari tiga siswa sekolah di Australia masih belum mencapai standar literasi dan numerasi, yang terlihat dari hasil angka NAPLAN 2024.
Kunjungan seorang menteri ultranasionalis Yahudi ke kompleks Al Aqsa mendapat kecaman dunia
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo