Dunia Hari Ini: Lebanon Mengatakan AS Jadi Kunci dalam Perang dengan Israel
Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman sejumlah informasi pilihan dari mancanegara yang terjadi selama 24 jam terakhir.
Edisi hari ini, Rabu, 25 September 2024, akan kami awali dengan perkembangan serangan Israel di Lebanon.
Warga Lebanon tewas sudah tembus 500 orang
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib mengatakan tanggapan Presiden Amerika Serikat Joe Biden soal serangan Israel ke negaranya "tidak kuat dan tidak menjanjikan".
Padahal menurutnya Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara yang "bisa membuat perubahan di Timur Tengah" dan menjadi "kunci … menuju keselamatan kita," ujarnya.
Serangan Israel di Lebanon sejak Senin kemarin telah menewaskan 569 orang, 50 diantaranya adalah anak-anak, dan melukai 1.835 orang, serta memaksa lebih dari setengah juta orang mengungsi.
Militer ISrael mengatakan serangan udara di ibu kota Beirut telah menewaskan Ibrahim Qubaisi, yang disebut-sebut sebagai komandan pasukan rudal dan roket Hizbullah.
Dua dari tujuh jasad di Kali Bekasi teridentifikasi
Dua jasad dari tujuh remaja yang tewas mengapung di Kali Bekasi sudah teridentifikasi sebagai Muhammad Rizky (19 tahun) dan Ahmad Davi (16 tahun) lewat data gigi, sidik jari, serta ciri-ciri medis.
Ketujuh remaja tersebut diduga menceburkan diri saat polisi menggerebek gubuk yang menjadi tempat berkumpul anak-anak muda.
Serangan Israel di Lebanon memasuki hari kedua dan sudah menewaskan lebih dari 560 orang dan setengah juta warga terpaksa mengungsi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya