Dunia Hari Ini: Mahfud MD Resmi Mundur dari Kabinet Jokowi

Partai politik terpopuler di Thailand terancam dibubarkan
Partai Move Forward adalah peraih suara dan kursi terbanyak pada pemilu tahun lalu dengan platform progresif yang ingin mengubah undang-undang pencemaran nama baik kerajaan.
Undang-undang tersebut, yang dikenal sebagai Pasal 112, adalah salah satu undang-undang yang paling keras di dunia dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara jika mengkritik atau menghina monarki Thailand.
Amandemen yang diusulkan oleh Move Forward mencakup pengurangan hukuman dan persyaratan bahwa pengaduan harus diajukan oleh keluarga kerajaan.
Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan kampanye Move Forward yang berjanji untuk mengubah undang-undang lese majeste melanggar konstitusi dan sama saja dengan upaya untuk menggulingkan seluruh sistem politik di Thailand karena menunjukkan “niat untuk memisahkan monarki dari bangsa Thailand, yang sangat berbahaya bagi keamanan negara."
Karenanya, salah satu mantan senator tengah melaporkan gugatan pembubaran Move Forward.
Dua orang Australia menang lotere, berbagi Jackpot A$200 juta
Komisi lotere Australia memperkirakan setengah dari populasi orang dewasa Australia membeli lotere 'Powerball' itu.
Perusahaan lotere mengeluarkan rilis media yang mengumumkan salah satu pemenang dari daerah Singleton di New South Wales, meskipun tidak menyebutkan namanya untuk melindungi privasi mereka.
Si pemenang mengatakan bahwa hadiah yang diperolehnya adalah "uang yang sangat banyak untuk dipahami".
Menko Polhukam Mahfud MD yang berlaga dalam kontestasi Pemilu 2024 sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo secara resmi mengundurkan diri
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya