Dunia Hari Ini: Monumen Prasejarah Inggris jadi Sasaran Serangan Aktivis Iklim

Dunia Hari Ini: Monumen Prasejarah Inggris jadi Sasaran Serangan Aktivis Iklim
Niamh Lynch (kanan) dan Rajan Naidu berpose setelah menyemprot situs kuno tersebut. (Supplied: Just Stop Oil )

Insiden ini adalah yang terbaru dari serangkaian konfrontasi yang meningkat antara kapal Tiongkok dan Filipina dalam beberapa bulan terakhir, saat Tiongkok terus berupaya mengklaim wilayah yang disengketakan.

Panglima militer Filipina Jenderal Romeo Brawner menuduh para penumpang Tiongkok dipersenjatai dengan pedang, tombak dan pisau dalam insiden di Second Thomas Shoal.

Dia mengecam tindakan Tiongkok sebagai "pembajakan" dan menuntut pengembalian senjata dan peralatan lainnya yang disita, serta ganti rugi atas barang-barang yang rusak.

Gudang amunisi meledak, sembilan tewas

Sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 46 orang terluka dalam ledakan yang disebabkan oleh kebakaran di gudang amunisi militer di ibu kota Chad, kata Menteri Kesehatan Abdelmadjid Abderahim.

Jumlah korban tewas mungkin bertambah karena banyak orang menderita luka berat, ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Ledakan dari gedung amunisi sampai menerangi langit malam di atas pangkalan militer dekat bandara internasional utama di Chad, sementara sejumlah orang ketakutan sambil mencari perlindungan. 

Pemilu Inggris jadi ajang taruhan

Polisi Metropolitan mengatakan sudah menangkap pengawal dari PM Inggris Rishi Sunak, karena dicurigai melakukan pelanggaran dalam jabatan publik.

Penangkapan terjadi setelah komisi yang mengatur industri perjudian menghubungi pihak kepolisian, di tengah investigasi soal "kemungkinan pelanggaran terkait tanggal pemilu".

Stonehenge, monumen dari jaman prasejarah Inggris, berubah warna menjadi oranye ketika sejumlah pengunjuk rasa iklim menaburkan cat bubuk di atasnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News