Dunia Hari Ini: Najib Dipenjara di Malaysia, Salju di Australia

Merasa tertinggal dengan apa yang terjadi di dunia selama 24 jam terakhir? Tenang, ABC Indonesia akan merangkum kejadian-kejadian besar dari sejumlah negara dan menjadi tajuk utama hari ini, Rabu, 24 Agustus 2022.
Mantan PM Malaysia pertama yang dipenjara
Selasa malam kemarin, Mahkamah Agung Malaysia menolak banding terakhir yang diajukan Najib Razak terkait korupsi 1MDB.
Artinya, ia harus harus menjalankan hukuman penjara 12 tahun dengan segera dan menjadi mantan perdana menteri pertama di Malaysia yang dipenjara.
"Ini adalah kasus sederhana dan jelas mengenai penyalahgunaan kekuasaan, tindakan kriminal pelanggaran kepercayaan dan pencucian uang," kata Ketua Mahkamah Agung Maimun Tuan Mat.
Kasus ini berasal dari dana pembangunan 1MDB yang dibentuk Najib tidak lama setelah jadi perdana menteri Malaysia di tahun 2009. Ia dituduh telah menerima dana 42 juta ringgit, atau hampir Rp140 miliar, dari SRC International, sebelumnya unit bagian dari 1Malaysia Development Bhd (1MDB), ke akun pribadinya.
Perusahaan Australia dituduh lakukan kerja paksa
Tiga belas pekerja pabrik di Bangladesh mengajukan gugatan terhadap Ansell Group, sebuah perusahaan besar di Australia.
Mereka menuduh Ansell Group dan Kimberly-Clark, perusahaan asal Amerika "secara sadar mengambil untung" dengan melakukan kontak dengan pabrik tempat mereka bekerja, yang dimiliki perusahaan asal Malaysia bernama Brightway.
Salah satu pekerja di pabrik sarung tangan itu adalah Shuvo, yang pernah mengalami kekerasan saat bekerja.
Merasa tertinggal dengan apa yang terjadi di dunia selama 24 jam terakhir? Tenang, kami akan merangkum kejadian-kejadian besar dari sejumlah negara dan menjadi tajuk utama hari ini
- Dunia Hari Ini: Kesehatan Paus Kembali Mengalami Kemunduran
- Peserta WHV Asal Indonesia yang Meninggal Dikenang Ayahnya Sebagai Orang Saleh
- Kabar Baik buat Australia Menjelang Jumpa Timnas Indonesia
- Dunia Hari Ini: Jenazah Dua Pendaki Gunung Cartensz di Papua Sudah Dievakuasi
- Kabar Baik Bagi Timnas Indonesia Menjelang Jumpa Australia
- Sulitnya Berbaik Sangka kepada Danantara