Dunia Hari Ini: Pangeran Harry dan Meghan Markle Dibuntuti Paparazzi

Selain dikenai denda, Xiaoguo Culture juga dilarang tampil lagi di Beijing. Sementara kelompok tersebut mengatakan sudah menghentikan kontrak Li Haoshi.
Penemuan anak-anak korban kecelakaan pesawat
Empat anak-anak dari suku asli di Kolombia ditemukan selamat dari kecelakaan pesawat yang mereka tumpangi, yang jatuh di kawasan hutan lebat di provinsi Caqueta.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Gustavo Petro, kemarin, setelah petugas penyelamat melakukan pencarian sejak pesawat jatuh tanggal 1 Mei lalu.
Pesawat Cessna 206 membawa tujuh penumpang dalam perjalanan dari Araracuara di provinsi Amazonas ke San Jose del Guaviare di provinsi Guaviare, setelah pilot menyampaikan panggilan darurat karena masalah dengan mesin.
Tiga orang dewasa termasuk pilot meninggal dan jenazah mereka ditemukan dalam pesawat dan empat anak-anak berusia 13, 9, dan 4 tahun juga seorang bayi berusia 11 bulan selamat.
Balapan Formula 1 di Italia dibatalkan
Jutaan penggemar balapan formula 1 tidak akan bisa menyaksikan lomba di akhir pekan, yang akan digelar di kawasan Emilia-Romagna, Italia.
Panitia pertandingan mengatakan cuaca buruk selama beberapa hari terakhir dan meningkatnya permukaan air di sungai Santerno membuat sirkuit Imola tidak aman untuk digunakan.
"Keputusan sudah diambil karena tidak mungkin menyelenggarakan lomba dengan aman bagi penonton, tim dan seluruh personel lainnya. Ini sebagai sikap tanggung jawab melihat situasi di berbagai kota di kawasan," kata pernyataan F1.
Pangeran Harry dan istrinya Meghan dibuntuti oleh serombongan paparazzi dan nyaris menyebabkan tabrakan
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'