Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas dan Ribuan Mengungsi Akibat Banjir di India
Wartawan Hong Kong dihukum karena tuduhan menghasut
Perusahaan media Best Pencil dan dua editornya, Chung Pui-kuen dan Patrick Lam, didakwa maksimal penjara dua tahun karena dianggap telah menerbitkan publikasi yang menghasut, dengan salah satu topiknya soal undang-undang keamanan nasional.
Publikasi tersebut termasuk komentar yang ditulis oleh aktivis yang diasingkan, Nathan Law dan Sunny Cheung, jurnalis kawakan Allan Au, mantan penerbit asosiasi Apple Daily yang dipenjara, dan istri Chung, Chan Pui-man.
Patrick tidak bersaksi di pengadilan, tetapi mengirim surat yang mengatakan kasus ini menyoroti masalah kebebasan pers dan kebebasan berbicara.
"Kebebasan berbicara tidak boleh dibatasi dengan alasan memberantas ide-ide berbahaya, tetapi justru harus digunakan untuk memberantas ide-ide berbahaya itu," tulis Lam.
"Satu-satunya cara bagi jurnalis untuk mempertahankan kebebasan pers adalah dengan meliput."
Bencana alam dan India dan Jepang bukan saja menyebabkan jutaan orang mengungsi, tetapi juga telah memakan korban jiwa
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Waspada! Arab Saudi Terancam Dilanda Badai Petir, Hujan Es hingga Banjir
- Dunia Hari Ini: Baku Tembak di Papua Menewaskan Puluhan Jiwa
- Bruce Christie dari Australia Raih Penghargaan karena Bantu Perkembangan Kriket di Indonesia
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
- Dunia Hari Ini: Lagi-Lagi Donald Trump Jadi Sasaran Percobaan Pembunuhan?