Dunia Hari Ini: Wabah Batuk Rejan Masuk ke Australia, Terburuk Sejak 2016

Front Populer Baru, koalisi sayap kiri yang baru dibentuk, hanya memperoleh 28,1 persen dan partai Renaissance yang berhaluan tengah pimpinan Emmanuel Macron memperoleh 20,3 persen.
Kandidat yang memenangkan lebih dari 12,5 persen suara akan maju ke putaran kedua pemungutan suara pada tanggal 7 Juli, sekaligus menentukan susunan akhir Majelis Nasional Prancis berikutnya.
Biden tetap akan menjadi calon Demokrat
Para petinggi Demokrat Amerika Serikat sepertinya tidak akan mengganti Presiden Joe Biden sebagai calon Demokrat, meski penampilannya yang dinilai kurang dalam debat capres pekan lalu.
Para pemimpin Demokrat dengan tegas menolak seruan agar partai mereka memilih calon presiden yang lebih muda untuk pemilu 5 November.
The New York Times (NYT) mengutip sumber terdekat Biden, yang mengatakan keluarga Biden mendesaknya untuk tetap menjadi calon dan terus berjuang.
NYT mengatakan beberapa tim sukses Biden secara pribadi merasa kesal atas cara stafnya mempersiapkannya untuk debat minggu lalu itu.
Gejolak dinasti politik Filipina
Dinasti politik Marcos dan Duterte di Filipina bersiap menghadapi pertarungan pemilihan umum yang dapat mengganggu stabilitas kebijakan di negara tersebut dalam beberapa tahun mendatang.
Pengunduran diri Wakil Presiden Sara Duterte sebagai menteri pendidikan dalam kabinet Presiden Ferdinand Marcos Jr dibuntuti pengumuman lainnya.
Australia sedang memasuki epidemi batuk rejan, dengan jumlah kasus yang melonjak melewati 11.000 dalam enam bulan terakhir, dibandingkan dengan 2.447 pada tahun lalu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia