Dunia Hari Ini: Warga Sydney Muak dengan Jadwal Kereta
CEO Qantas diminta mundur?
Masih dari Australia, CEO Qantas, Alan Joyce menolak usulan serikat pekerja agar ia mundur dari jabatannya menyusul kemarahan konsumen atas pembatalan dan penundaan penerbangan, koper yang hilang, serta ketidakpuasan atas kebijakan 'outsourcing'.
Hal itu ia kemukakan saat memaparkan laporan keuangan 2022, yang juga masih mengalami kerugian, meski sejak perbatasan internasional dibuka Qantas juga mencatat peningkatan pendapatan.
Alan mengatakan pendapatan Qantas meningkat 54 persen dibandingkan tahun 2021, sehingga kerugian juga menurun menjadi $860 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia merasa optimistis Qantas akan mencapai target penghematan dana sebesar $1 miliar di tahun keuangan yang akan berakhir bulan Juni tahun depan.
Jadi apa kata Alan soal desakan agar ia mundur? Ia merasa lebih sering diminta mundur ketimbang CEO lainnya karena banyak orang yang menaruh perhatian pada perusahaan ini.
"Kami sudah minta maaf atas kesalahan yang dibuat, karena kami tidak memberikan apa yang diharapkan pelanggan."
Utang kuliah mahasiswa dihapus
Dan dari Amerika Serikat, Presiden Joe Biden mengumumkan rencana untuk menghapus utang biaya kuliah bagi warganya yang samp[ai sekarang belum mampu dibayar.
Ini sesuai dengan janji kampanyenya, yang mengatakan akan menghapus utang senilai lebih dari Rp150 juta bagi mereka yang memiliki penghasilan kurang dari Rp1,9 miliar per tahun.
Jadwal kereta di Sydney terlambat lagi, Pemerintah Solomon berikan peringatan, dan NASA yang keluarkan suara 'Black Hole'
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Januari Hingga Oktober 2024, KAI Group Layani 344.328.157 Penumpang KA PSO
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- KAI & BNI Resmikan Penamaan Stasiun Dukuh Atas BNI