Dunia Industri Sangat Mendambakan Holding Migas
jpnn.com, JAKARTA - Rencana pembentukan holding BUMN sektor minyak dan gas (migas) masih menuai pro dan kontra. Namun, bagi Kamar Dagang Indonesia (Kadin), holding migas adalah sebuah kebutuhan mendesak dan tidak bisa ditunda lagi.
Wakil Ketua Wakil Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia bidang Industri Hulu dan Petrokimia Achmad Widjaya mengatakan, dunia industri sudah lama menunggu.
Jadi, kata dia, awal tahun ini berilah bonus yang terbaik bagi industri yaitu melalui pembentukan holding migas.
"Dengan demikian, industri bisa menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi yang betul-betul mutlak, yaitu lima koma sekian persen yang dicanangkan,” ungkap Widjaya di Jakarta, Kamis (25/1).
Widjaya menambahkan, pembentukan holding migas akan berdampak sangat positif. Menurut dia, dengan satu regulasi dalam holding, maka efisiensi bisa ditingkatkan dan harga gas akan bisa ditekan sehingga menjadi lebih murah.
“Begitu memulai holding migas, semua akan menjadi indah karena tidak ada persaingan antara sesama BUMN," katanya.
Menurut dia, mereka semua akan fokus sehingga gas terpelihara dengan baik. Begitu pula dengan BBM termasuk solar untuk industri juga akan lebih baik.
Wijaya melanjutkan, karena satu regulasi itulah harga gas juga akan menjadi sama. Tetapi untuk itu, kata dia, Pertamina memang harus memastikan bahwa PGN dan Pertagas juga dilebur menjadi satu. Dengan peleburan itu, tidak akan ada lagi infrastruktur yang tumpang tindih.
Bagi Kamar Dagang Indonesia (Kadin), holding migas adalah sebuah kebutuhan mendesak dan tidak bisa ditunda lagi
- Kinerja Meningkat, Laba Konsolidasi BUMN Tembus Rp 292 Triliun
- Jalankan Perintah Prabowo, Erick Thohir Bakal Kumpulkan Para Dirut BUMN
- Peringati Hari Keuangan Nasional, Bank Mandiri Perkuat Komitmen Layanan Inklusif
- MIND ID Dukung Pemberdayaan UMK lewat Karya Nyata Festival BUMN
- Anindya Bakrie Sebut 3 Dedikasi Utama Kadin untuk Indonesia, Berikut Penjelasannya
- Rumah BUMN Batam Bawa UMKM Kepri Mendunia di Malaysia Tourism Expo 2024