Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
Lebih lanjut, Prof. Chalid menjelaskan bahwa BPA masih sering ditemukan pada kemasan pangan, seperti galon guna ulang berbahan polikarbonat.
Menurutnya, proses distribusi dan perlakuan kemasan polikarbonat turut berkontribusi terhadap pencemaran BPA ke dalam air minum.
Kemasan yang terpapar suhu tinggi atau sinar matahari, kata Prof. Chalid, dapat meningkatkan risiko peluruhan senyawa BPA ke dalam produk air minum.
Selain suhu, faktor lain yang menambah risiko pencemaran BPA adalah cara perlakuan galon selama proses pengisian ulang.
“Banyak galon polikarbonat masuk ke depot isi ulang dan dicuci dengan deterjen yang tidak sesuai, lalu kembali lagi ke pabrik. Semua ini meningkatkan kemungkinan BPA larut ke dalam air minum yang dikonsumsi masyarakat,” pungkasnya. (jlo/jpnn)
Pakar polimer UI mengatakan bahwa beberapa negara sudah melarang penggunaan Bisphenol A (BPA) pada produk kemasan.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi
- Dokter Karin Wiradarma Pastikan Air Kemasan Galon PC Aman Bagi Tubuh
- Dokter Spesialis Kandungan Ungkap Penyebab Ketidaksuburan, Bukan BPA
- Belum Ada Bukti Ilmiah BPA Pada Air Galon Kemasan Polikarbonat Pengaruhi Metabolisme Tubuh