Dunia Kriket Berduka Atas Meninggalnya Philip Hughes
Dunia kriket internasional berduka menyusul meninggalnya bintang kriket Australia Philip Hughes karena lemparan bola yang mengenai kepalanya.
Stadion Lord di Inggris yang dianggap sebagai rumah spiritual bagi olahraga tersebut menaikkan bendera setengah tiang hari Kamis (27/11/2014) segera setelah mereka mendengar berita meninggalnya Hughes.
Hughes (25) meninggal di Rumah Sakit St Vincent Sydney dua hari setelah kepalanya terkena pantulan bola yang dilempar oleh pemain New South Wales Sean Abbott dalam pertandingan antara Australia Selatan melawan New South Wales di Sydney Cricket Ground.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Marylebone Cricket Club (MCC) yang menggunakan stadion Lord sebagai markas mereka, Hughes pernah bermain di lapangan tersebut ketika memperkuat klub Inggris Middlesex di tahun 2009.
"Meninggalnya Hughes mengejutkan dunia kriket, dan atas nama MCC saya mengucapkan bela sungkawa mendalam untuk keluarga dan teman-temannya," kata Presiden MCC David Morgan, yang ikut menyaksikan pertandingan pertama Hughes membela Australia dalam pertandingan di Afrika Selatan.
"Saya masih ingat pertandingan pertamanya di Afrika Selatan. Philip adalah pemain yang bagus, dan sedihnya pemain yang tidak akan kita lihat lagi beermain di sini, Rumah Kriket di Lord." tambah Morgan.
"Kriket bisa menjadi olahraga yang berbahaya, dan bagi seorang atlet berbakat seperti Hughes yang harus kehilangan nyawa ketika menekuni olahraga yang digemarinya, merupakan tragedi yang menyedihkan." tambah Morgan.
Dunia kriket internasional berduka menyusul meninggalnya bintang kriket Australia Philip Hughes karena lemparan bola yang mengenai kepalanya. Stadion
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata