Duo Pangeran Inggris Ikut Balap Motor
Galang Dana untuk UNICEF
Minggu, 19 Oktober 2008 – 07:32 WIB
CAPE TOWN – Duo Pangeran Buckingham, William dan Harry, ikut ambil bagian dalam laga amal lomba balap motor di Afrika Selatan kemarin. Mereka bersaing menaklukkan ganasnya lintasan panjang dan berliku sejauh 1000 mille dari Durban hingga pelabuhan Elizabeth. Menapaktilasi daerah-daerah tempat Nelson Mandela dulu tumbuh besar. Butuh waktu setidaknya delapan hari untuk menyelesaikan Lomba yang diadakan oleh Enduro Africa 2008 itu. ’’Ini tak hanya sekedar mengendarai motor. Sisi amalnya-lah yang sangat penting bagi saya dan saudara saya,’’ kata pangeran Harry. Putra kedua pangeran Charless itu tampaknya agak kecewa karena Nelson Mandela tak bisa ikut dalam acara tersebut. Tapi telah diberi kesempatan sebagai pengisi acara menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.
Lomba yang diikuti 80 peserta lebih itu bertujuan mengumpulkan dana minimal GBP 250 ribu (Rp 4,2 miliar) yang nantinya akan disumbangkan untuk Unicef, Harry's charity Sentebale (Lembaga bantuan untuk anak yatim di Lesotho milik pangeran Harry) dan Nelson Mandela Children's Fund (Lembaga dana untuk anak-anak Nelson Mandela).
Baca Juga:
Sebelumnya, pangeran yang tak diizinkan terbang dengan satu pesawat itu (karena alasan keamanan) juga terlibat dalam acara penggalangan dana. Setahun lalu mereka menggelar event musik “Concert for Diana” untuk mengenang kematian ibundanya, Lady Diana.
Baca Juga:
CAPE TOWN – Duo Pangeran Buckingham, William dan Harry, ikut ambil bagian dalam laga amal lomba balap motor di Afrika Selatan kemarin. Mereka
BERITA TERKAIT
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Tamu Kehormatan di National Day Federasi Rusia
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat, Selisih Supertipis
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri