Durian Kaesang

Oleh: Dahlan Iskan

Durian Kaesang
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tentu akan ada yang bilang ia tidak benar-benar langsung dari bawah. Begitu masuk partai langsung jadi ketua umum. Juga langsung mendapat dukungan sukarelawan Jokowi. Para relawan itu hadir di acara pengukuhan.

Kaesang sendiri yang mengungkapkan peran sukarelawan bapaknya. Mungkin dengan tujuan tertentu: menembak ke segala arah.

"Di sini hadir relawan Pak Jokowi. Jumlahnya....", ujar Kaesang melirik teks pidato, "137 relawan. Tetapi saya dengar sudah menjadi 200".

Kepada para relawan Jokowi itu, Kaesang mengucapkan selamat berjuang di tempat berbeda, tetapi tetap di tujuan yang sama: ikut Pak Jokowi.

Cara Kaesang berpidato lebih menarik dari gaya bapaknya. Sebagai anak muda 28 tahun, pidatonya sangat matang.

Gayanya masih khas Solo: datar, tidak meledak-ledak, tidak bombastis, tetapi sangat lancar.

Tanpa terlihat seperti melihat teks. Ia menguasai yang ia pidatokan.

Pun ketika meneriakkan yel-yel nama suaranya tidak sampai menggelora. Dan ketika memberikan tantangan kepada kader PSI, nada tantangan itu tidak terasa menantang.

BEGITU CEPAT: perubahan politik. Satu hari tidak membuka HP saya ketinggalan berita: Kaesang Pangarep jadi ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News