Durian Kaesang

Oleh: Dahlan Iskan

Durian Kaesang
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

"Mana solidaritasmu" katanya agak datar. Sahutan yang diberikan pun kurang meriah.

Dalam keseluruhan pidatonya tiga kali Kaesang memberikan tantangan seperti itu. Baru yang kali ketiga terasa sedikit lebih menantang. Sambutan pun lebih meriah.

Menariknya: Kaesang bisa sesekali menyeletukkan humor-humor kecil. Maksudnya melucu. Dengan mimik yang tetap dingin. Tetapi hadirin bisa menangkap kelucuan itu. Mereka tertawa. Humor khas Solo.

"Setelah masuk PSI ini banyak yang mengejek saya di medsos. Saya anggap dosisnya masih rendah," katanya.

Bapaknya saja kuat dihantam ejekan dosis tinggi. "Saya tidak sampai dibilang PKI, anti-Islam, antek China, dan plonga-plongo," tambahnya.

Saya tidak tahu proses Kaesang masuk PSI. Dilamar atau melamar. Berapa lama pula negonya. Apa pula deal-deal di baliknya.

Kaesang menyebut PSI adalah partai yang mengusung ayahnya jadi presiden. Sampai dua periode. Dan tetap akan mendukung sang ayah. Selamanya.

Itu berarti PSI akan mendukung siapa pun calon presiden yang didukung Presiden Jokowi. Maka saat yang ditunggu pun tiba: "Siapakah calon presiden yang akan kita dukung?" ujar Kaesang membuat penasaran yang hadir.

BEGITU CEPAT: perubahan politik. Satu hari tidak membuka HP saya ketinggalan berita: Kaesang Pangarep jadi ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News