Durian Kaesang
Oleh: Dahlan Iskan
"Calon yang akan kita dukung adalah....," ucap Kaesang seperti akan menyebut nama tertentu, "....jangan kesusu". Tawa pun riuh.
"Ojo kesusu" adalah ucapan Presiden Jokowi setiap kali ditanya siapa capres yang harus dipilih. Jangan kesusu.
Awalnya Pak Jokowi seperti menjagokan Ganjar Pranowo. Belakangan seperti beralih ke Prabowo. Entah akhirnya.
Waktu yang mepet akan memaksa pilihan itu harus segera dijatuhkan. Kalaupun tidak ke susu bisa ke dada.
Banyak yang menafsirkan jangan kesusu itu untuk menunggu putusan Mahkamah Konstitusi soal batasan umur calon wakil presiden.
Kalau bisa diubah dari 40 tahun ke 35 tahun mungkin saja Prabowo akan menggandeng kakak Kaesang yang wali kota Solo. Maka yang tidak kesusu tadi bisa jelas maksudnya.
Namun, mantan Ketua MK Mahfud MD membuat penegasan. Anda sudah tahu dari media: MK tidak boleh membuat aturan baru. Hanya boleh membatalkan atau tidak membatalkan peraturan. Tidak boleh mengubah. Yang bisa mengubah adalah DPR.
Akan tetapi itu tidak lagi mutlak. MK sudah beberapa kali membuat putusan yang dimaksud. Kita lihat saja putusannya nanti.
BEGITU CEPAT: perubahan politik. Satu hari tidak membuka HP saya ketinggalan berita: Kaesang Pangarep jadi ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi