Durian Kaesang

Oleh: Dahlan Iskan

Durian Kaesang
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Malam itu semua yang hadir pakai dress code partai Mawar: serba merah. Tetapi Kaesang sendiri pakai baju kotak-kotak kecil.

Itu, katanya, sebagai simbol keberagaman. Juga simbol menyatunya kotak-kotak di masyarakat. Kota-kotak juga menggambarkan kemeriahan.

Kaesang akan membawa PSI menjadi seperti bajunya. Berpolitik dengan gembira. Optimistis. Santai. Santun. Tidak berkelahi. Tidak menjatuhkan. Tidak memfitnah.

Ia masuk PSI karena ini partainya anak muda. Tetapi Kaesang akan membawanya sampai ke anak muda di pedesaan. Juga sampai ke orang tua yang berjiwa muda.

Mungkin Kaesang membayangkan dirinya sedang menjadi seperti tokoh muda Thailand. Yang berhasil mengguncang politik mapan di sana. Politik dari kalangan tua, bahkan partai muda di sana sampai berhasil memenangi Pemilu.

Kaesang sejak SMA sudah sekolah di Singapura: SMA Anglo-Chinese School International. Kuliahnya pun di Singapore University of Social Sciences.

Seberapa besar Kaesang akan memainkan medsos? Tentu besar. medsos adalah dunianya. Ia dikenal sebagai blogger. Sejak masih di Singapura.

Daya tarik blog-nya tinggi. Terutama setelah ia bercerita soal salah makan. Termakan daging babi. "Ternyata daging babi lebih enak dari kambing".

BEGITU CEPAT: perubahan politik. Satu hari tidak membuka HP saya ketinggalan berita: Kaesang Pangarep jadi ketua umum baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News