Durian Tarmidji

Oleh: Dahlan Iskan

Durian Tarmidji
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sutarmidji memang orang asli Pontianak. SMA-nya di Santo Paulus depan es krim itu. Orang tuanya miskin. Ia harus ikut cari rezeki di pagi hari. SMA Santo Paulus masuk sore.

Setelah tahun pertama dinilai ''Pontianak Centris'' Sutarmidji mulai melangkah ke daerah-daerah. Ia fokus mengurangi jumlah desa tertinggal.

"Tahun ini desa sangat tertinggal sudah teratasi semua," ujarnya. Ia mengajak saya ke war-room. Lokasinya di depan ruang tamu.

Layar digital selebar dinding gedung berkedip-kedip. Semua data pembangunan berseliweran. Real time. Desa tertinggal pun sudah turun drastis. Dari sekitar 500 menjadi tinggal 80-an.

Tentu saya juga diskusi mengenai pelabuhan baru, jalan menuju ke sana dan soal bauksit (Disway 5 Desember 2022).

Gubernur bisa berperan penting. Termasuk dalam memelihara durian Pontianak. (*)


Berita Selanjutnya:
Tuhan Uang

Selama ini saya terlalu memuja musangking. Maka sejak pekan lalu itu, sejak makan durian Pontianak lagi, kesan saya pada durian musangking berubah.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News