Duta Besar AS Tewas Dirudal
Kamis, 13 September 2012 – 07:24 WIB
Melihat perkembangan yang ada, Hillary menyatakan bahwa kondisi itu sangat mungkin berkembang ke negara-negara lain. "Kami bekerja sama dengan negara-negara partner di seluruh dunia untuk melindungi personel, misi, dan warga AS di mana pun berada," katanya.
Hillary juga merespons munculnya film Innocence of Muslims yang memicu kontroversi. Istri mantan Presiden Bill Clinton itu menegaskan bahwa AS memiliki komitmen tinggi untuk memelihara semangat toleransi beragama. Meski begitu, tetap saja tidak bisa dibiarkan bila ada kelompok yang berbuat anarkistis.
"Komitmen kami kepada toleransi beragama sudah ada sejak berdirinya negara ini. Tapi, semuanya juga harus jelas bahwa tidak pernah ada pembenaran untuk tindakan kekerasan seperti ini," kata Hillary.
Di sisi lain, Wakil Perdana Menteri Libya Mustafa Abushagur mengutuk keras peristiwa yang menewaskan Stevens. Dia menyebut Stevens sebagai seorang teman dan mengaku sangat terkejut dengan serangan yang terjadi di Konsulat AS di Benghazi itu.
BENGHAZI - Eskalasi kekerasan di Libya terus memakan korban. Bukan hanya penduduk lokal, tetapi juga warga asing. Kemarin Duta Besar (Dubes) Amerika
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan