Duta YouTuber
Oleh: Dahlan Iskan

Di Jawa kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan. Di Makassar, Belanda masih mengamuk. Penguasa melakukan razia. Yang dianggap pro-kemerdekaan dikumpulkan dan ditembak mati. Secara massal.
Butce mewawancarai ibunya untuk peristiwa ini. Sang ibu mendapat cerita dari bapaknya. Engkong Butce.
Engkong Butce itulah yang melaporkan kejadian itu ke konsul Tiongkok di Makassar. Laporan itu, katanya, ikut membuat pembantaian massal tersebut dihentikan.
Keluarga ini masih menyimpan benda-benda terkait dengan itu. Termasuk benda berupa bintang emas, penghargaan dari Sun Yat Sen –Proklamator RRT. Itu karena buyut Butce pernah menggalang dana dari masyarakat Tionghoa untuk mendukung kemerdekaan RRT.
Bahkan menurut Butce, engkongnya itu pernah diminta pulang ke Tiongkok untuk diangkat menjadi gubernur di Nanjing kala itu disebut Nanking.
Perjalanan pulang itu hanya sampai di Filipina. Mereka balik ke Makassar. Itu karena ibu dari buyut Butce itu –si putri raja Maros– sakit keras.
Butce sendiri kini menjadi warga negara Amerika. Ia praktis jadi juru bicara yang netral bagi Indonesia. Ia juga aktif di politik di sana. Memperjuangkan hak-hak minoritas Tionghoa asal Indonesia.
Di acara-acara itu, Butce biasanya mengenakan pakaian adat suku-suku di Indonesia. Terutama gabungan antara Bali dan Batak.