Duterte Batalkan Perjanjian Militer Dua Dekade dengan Amerika
jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mengakhiri kerja sama militer dengan Amerika Serikat yang tertuang dalam Visiting Forces Agreement (VFA). Duterte telah memerintahkan anak buahnya untuk menyampaikan keputusan tersebut ke pihak AS.
"Presiden Duterte memerintahkan Sekretaris Eksekutif (Salvador) Medialdea untuk memberi tahu Menteri Luar Negeri Locsin agar mengirim pemberitahuan penghentian tersebut kepada pemerintah AS," tutur Jubir Presiden Salvador Panelo dalam sebuah pesan tertulis kepada awak media.
Panelo juga mengklaim bahwa Duterte bakal segera berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon. Dia tidak merincikan kapan sambungan telepon tersebut akan dilakukan.
VFA adalah perjanjian yang memberikan tentara Amerika Serikat di Filipina perlindungan dari hukum setempat. Perjanjian tersebut disepakati pada 1998 dan mulai berlaku sejak setahun kemudian.
VFA bisa diakhiri melalui pemberitahuan tertulis dari kedua negara. Masa berakhirnya perjanjian tersebut akan berlaku 180 hari sejak kedua pihak saling menyampaikan pemberitahuan. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mengakhiri kerja sama militer dengan Amerika Serikat yang tertuang dalam Visiting Forces Agreement (VFA).
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Prabowo Bertemu Joe Biden, Bahas Situasi di Gaza