Duterte Tawarkan Gaji dan Rumah Buat Militan yang Mau Membasmi Maute
”Saya akan menerima tawaran Nur Misuari. Dia mengirimi saya surat yang mengatakan agar saya menggunakan orang-orangnya di MNLF,” ujar Duterte di hadapan para prajurit di Jolo, Sulu. Belum diketahui apakah mereka sudah terjun langsung ke Marawi atau belum. Dukungan senada datang dari pemberontak Maoist, yaitu Communist Party of the Philippines (CPP)-New People’s Army (NPA).
Luis Jalandoni, kepala negosiator perdamaian pemberontak Maoist, mengungkapkan bahwa pihaknya menentang seluruh kelompok yang menyebar teror. ”CPP-NPA akan bersama dengan pemerintah Duterte menentang kelompok Maute dan Abu Sayyaf,” ujarnya kemarin.
Di sisi lain, Kepala Polisi Nasional Filipina Direktur Jenderal Ronald ”Bato” dela Rosa menuding, Maute didanai para pengedar narkoba. Pengedar dari berbagai wilayah di Filipina kerap mengadakan pertemuan di Marawi. Selama ini Maute-lah yang melindungi mereka.
Sejak baku tembak pecah pada Selasa (23/5), sudah ada lebih dari seratus korban jiwa di Marawi. Yaitu, 61 militan Maute, 20 anggota pasukan keamanan, dan 19 warga sipil. Beberapa media menyebut korban sipil yang tewas telah mencapai 24 orang. (reuters/afp/rappler/inquirer/sha/c10/any)
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memutuskan untuk memanfaatkan kelompok militan lain menyerang kelompok Maute di Marawi, Mindanao. Salah satunya
Redaktur & Reporter : Adek
- Yasonna Laoly Dapat Penghargaan dari Presiden Duterte, Apa Jasanya?
- Duterte Instruksikan Evakuasi Seluruh WN Filipina di Irak
- Dua Tahun Maute Pergi, Ratusan Ribu Warga Marawi Masih Mengungsi
- Duterte Tak Peduli Perasaan Keluarga Pengguna Narkoba
- Perempuan Filipina Muak dengan Kelakuan Cabul Duterte
- Upaya Filipina Menghapus Trauma Anak-Anak Marawi