Duterte Turun Tangan, Polisi Pembunuh Wali Kota Melenggang dari Sel
jpnn.com, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo duterte benar-benar tak pandang bulu menjalankan kebijakan perang antinarkobanya. Siapa pun yang bersebrangan halal untuk dihabisi. Sementara mereka yang bersamanya dalam perang penuh darah itu mendapat perlindungan penuh.
Hal itu terlihat jelas dalam keputusan terbarunya membebaskan 19 polisi yang diduga terlibat dalam pembunuhan Rolando Espinosa, wali kota Albuera, Provinsi Leyte.
Duterte sebelumnya memang sudah berjanji akan membela aparat aparat yang tersandung masalah hukum gara-gara perang melawan narkoba.
Kemarin, Senin (19/6), hakim Carlos Arguelles dari Pengadilan Tinggi Kota Baybay, Provinsi Leyte, memerintahkan pembebasan Superintendent (setara AKBP) Marvin Marcos dan 18 anak buahnya.
Mereka bebas dengan jaminan setelah dakwaan pembunuhan berencana diubah menjadi pembunuhan.
’’Surat pembebasan sudah diteken hakim Arguelles,’’ kata jubir pengadilan kepada media. Begitu surat itu terbit, Marcos dan anak buahnya langsung melenggang dari sel.
Espinosa tertangkap dalam razia antinarkoba pada Maret lalu. Setelah itu, dia dijebloskan ke penjara. Dia lantas ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam selnya di Baybay.
Marcos sebagai pemegang tongkat komando di CIDG8 yang mengawasi perang terhadap narkoba di kawasan Leyte pun langsung diamankan. Dia diminta bertanggung jawab atas kematian Espinosa.
Presiden Filipina Rodrigo duterte benar-benar tak pandang bulu menjalankan kebijakan perang antinarkobanya. Siapa pun yang bersebrangan halal untuk
- Thailand vs Filipina: Final Ideal atau Raja Baru?
- Filipina vs Thailand: Penantian 52 Tahun The Azkals
- Filipina vs Thailand: The Azkals Menang, Kans Muncul Raja Baru Terbuka
- Alasan Bojan Hodak Tidak Beri Izin Kevin Mendoza Bela Filipina di Piala AFF 2024
- Setelah Mengalahkan Timnas Indonesia, Bintang Filipina Dilepas Madura United
- Albert Capellas Tegaskan Filipina Layak ke Semifinal ASEAN Cup 2024