E-Government Terintegrasi Bisa Kikis InefisiensiMoney Follow
Untuk menjalankan fungsi, proses, dan mekanisme kerja secara elektronik secara nasional, harus dibuat aplikasi nasional.
“Selain itu, harus dibuat Portal Nasional, untuk menghubungkan layanan pemerintah berbasis situs web yang mudah digunakan oleh masyarakat,” ujar Rini.
Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan M. Yusuf Ateh bahkan menyayangkan banyaknya instansi pemerintah yang telah membangun teknologi informasi penganggaran (e-budgeting) tapi tidak mengawal keselarasan program/kegiatan dengan pencapaian outcomes.
Akibatnya, meskipun anggaran habis digunakan dan tingkat penyimpangan (korupsi) bisa ditekan, tapi tingkat efektivitas penggunaan anggaran masih rendah.
Ateh mendorong instansi pemerintah mau mencontoh keberhasilan Pemerintah Provinsi DIY, Pemprov Jawa Timur, atau Pemkot Bandung untuk menerapkan Program, dan Program Follow Result, dengan harapan bisa mewujudkan pemerintahan berkelas dunia pada tahun 2025. (adv/jpnn)
JAKARTA--Penerapan E-government yang bersifat parsial di instansi pemerintah selama ini dinilai tidak efisien. Untuk menekan inefisiensi, Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus