E-Government Terintegrasi Bisa Kikis InefisiensiMoney Follow
Untuk menjalankan fungsi, proses, dan mekanisme kerja secara elektronik secara nasional, harus dibuat aplikasi nasional.
“Selain itu, harus dibuat Portal Nasional, untuk menghubungkan layanan pemerintah berbasis situs web yang mudah digunakan oleh masyarakat,” ujar Rini.
Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan M. Yusuf Ateh bahkan menyayangkan banyaknya instansi pemerintah yang telah membangun teknologi informasi penganggaran (e-budgeting) tapi tidak mengawal keselarasan program/kegiatan dengan pencapaian outcomes.
Akibatnya, meskipun anggaran habis digunakan dan tingkat penyimpangan (korupsi) bisa ditekan, tapi tingkat efektivitas penggunaan anggaran masih rendah.
Ateh mendorong instansi pemerintah mau mencontoh keberhasilan Pemerintah Provinsi DIY, Pemprov Jawa Timur, atau Pemkot Bandung untuk menerapkan Program, dan Program Follow Result, dengan harapan bisa mewujudkan pemerintahan berkelas dunia pada tahun 2025. (adv/jpnn)
JAKARTA--Penerapan E-government yang bersifat parsial di instansi pemerintah selama ini dinilai tidak efisien. Untuk menekan inefisiensi, Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang
- Jenderal Sigit Puji Brimob yang Bebaskan Pilot Susi Air dari Penyanderaan KKB
- Bank Victoria Digugat ke PN Jaksel Gegara Lelang Aset Strategis
- Kagama Menggelar Munas XIV, Ini Agendanya
- Menhut Libatkan Akademisi, Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi