E-Money Incar 200 juta Pengguna Ponsel
Kamis, 20 Juni 2013 – 08:27 WIB
SURABAYA--Pemilik rekening bank di tanah air berkisar 60 juta, sedangkan pengguna telepon seluler atau ponsel mencapai 200 juta. Ini yang membuat operator telekomunikasi mengincar pelanggan untuk program layanan pengiriman uang elektronik atau "e-money". Untuk mempercepat penetrasi tiga operator besar bekerja sama yakni, Telkomsel, Indosat dan XL. Penggunaan e money di kalangan operator juga masih minim. Padahal, mereka sudah meluncurkan program ini sejak beberapa tahun lalu. Misalkan Telkomsel, secara nasional baru sekitar 13 jutaan pelanggan atau 10 persen dari total pelanggan yang ada. Sedangkan, XL baru tercatat 600 ribu, dan Indosat 300 ribu penggunan e money."Untuk mempercepat produk ini, sosialisasi dan edukasi yang gencar harus dilakukan. Baik kepada pelanggan dan memperbanyak kerja sama dengan mitra bisnis," kata Head of Area East Java Indosat Suwignyo.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV (Jatim) Yosefin Tyas Emmy mengatakan pengguna e-money di tanah air masih kecil. Kurang dari 5 persen dari total transaksi. "Padahal, penggunaan e-money bisa mengurangi uang kartal," cetusnya di sela Peluncura Keuangan Inklusif melalui tiga operator seluler di Surabaya, Rabu (19/6).
BI mengeluarkan biaya Rp 20 ribu untuk setiap lembar mata uang Rp 1.000. Transaksi retail atau dibawah Rp 1 juta adalah terbesar mencapai 9,2 juta transaksi per hari. "Biaya cetak uang ini bisa ditekan dengan adanya uang digital," katanya.
Baca Juga:
SURABAYA--Pemilik rekening bank di tanah air berkisar 60 juta, sedangkan pengguna telepon seluler atau ponsel mencapai 200 juta. Ini yang membuat
BERITA TERKAIT
- Gandeng Kemenkraf, Backstagers Indonesia Siap Terapkan Standar Event Global
- BKI Bersama Kemenhub Gelar Seminar The Fundamental of Ship Recycling
- Penurunan Angka Kemiskinan di Sumut pada 2024 yang Tertinggi di Indonesia
- Ini Upaya Bea Cukai Kendari untuk Dorong Pengembangan Komoditas Berorientasi Ekspor
- Inilah Deretan Prestasi Arsjad Rasjid saat Memimpin Kadin
- Wamen Viva Yoga Ingin Kawasan Transmigrasi Payahe jadi Lumbung Pangan di Maluku Utara