E-Procurement Tekan Protes Saat Tender
Senin, 12 Juli 2010 – 14:17 WIB
JAKARTA - Baru 61 dari total 600 instansi pemerintah di pusat maupun daerah yang sudah melaksanakan layanan pengadaan barang/jasa secara elektronik (E-Procurement). Dengan kata lain, baru sekitar 10 persen saja yang sudah melaksanaan program tersebut. Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Agus Rahardjo, mengatakan, hal itu bisa terjadi karena selama ini pemerintah belum mewajibkan dan mensosialisasikan (E-procurement) sehingga dalam pelaksanaannya masih bersifat sukarela. "Panitia juga bisa tidur nyenyak. Kalau E-procurement sudah beroperasi bisa menghilangkan banyak protes karena semuanya dinilai sangat transparan. Sedangkan cara manual atau konvensional sebelumnya sering timbul sanggahan," tambahnya. Peserta lelang pun tidak perlu repot datang ke tempat pelaksanaan lelang karena proses pendaftaran dan mekanisme lelang dilaksanakan secara online.
"Kewajiban untuk melaksanakan E-Procurement ditetapkan pada tahun 2011," ujar Agus Rahardjo saat Peluncuran E-Procurement DPR RI di Senayan, Senin (12/7). Agus juga menyebutkan, daerah kondusif yang memiliki komitmen paling baik dalam penerapan E-Procurement adalah wilayah Jawa Barat.
Dia menjelaskan, di Jawa Baratm, 90 persen pengadaan melalui APBD-nya dilelang dengan menggunakan E-Procurement. "Kalau untuk instansi di tingkat pusat, yang paling baik adalah Depkeu," ujarnya. Berdasarkan prediksi, ada beberapa keuntungan lebih yang bisa didapatkan dalam penerapan E-Procurement. Jika dibandingkan dengan cara konvensional atau manual, sistem ini lebih efisien dan dapat mencegah korupsi, lebih transparan dan lebih cepat.
Baca Juga:
JAKARTA - Baru 61 dari total 600 instansi pemerintah di pusat maupun daerah yang sudah melaksanakan layanan pengadaan barang/jasa secara
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024