Edan! Bertindak Brutal Hingga Seorang DJ Tewas, Masih Sempat Ambil Baterai HP Korban

Edan! Bertindak Brutal Hingga Seorang DJ Tewas, Masih Sempat Ambil Baterai HP Korban
DIHANTAM BATU: Petugas identifikasi mencari tambahan bukti untuk menjerat pelaku dengan melakukan olah TKP di mobil nahas tersebut. Foto: WS. Hendro/Jawa Pos

Masih ada noda merah bekas darah Aditya yang menempel di batu-batu tersebut. Miris melihatnya secara langsung. Batu itu lebih tepat disebut pecahan trotoar karena ukurannya sangat besar. Diduga, kelompok geng motor itu memecah trotoar di pinggir jalan, lalu melemparkannya ke mobil korban. Hal itu juga bisa dilihat dari pecahannya yang masih ada semacam besi fondasi cor-coran semen.

Di salah satu batu tersebut, masih ada rambut korban. Melihat ukurannya yang berat, bisa jadi pelaku mengangkatnya dengan dua tangan, lalu memukulkannya secara bertubi-tubi ke kepala Aditya.

Petugas juga mengeluarkan tempat tahu dari pintu belakang mobil. Menurut penuturan Irfan, salah seorang saksi, geng motor yang rata-rata masih ABG itu menghentikan penjual tahu. Mereka lalu melemparkan semua barang dagangan penjual tahu tersebut ke mobil oranye itu.

Yang agak membingungkan, ada dua penutup muka yang ditemukan. Entah itu milik korban atau para pelaku. Tetapi, kalau benar itu adalah milik salah seorang pelaku, jelas mereka sengaja menghakimi korban habis-habisan. Sebab, mereka main aman, tidak ingin wajahnya terlihat.

Identifikasi berlangsung sekitar sejam di bawah terik matahari. Tidak ada seorang penyidik pun yang memberikan penjelasan. Mereka hanya berkomentar singkat. ’’Ya cari bukti-bukti baru. Selebihnya tanya ke Kasatreskrim atau Kapolsek saja,’’ ucap salah seorang anggota tim identifikasi Polrestabes Surabaya tersebut.

Di bagian lain, Universitas Airlangga (tempat Aditya kuliah) menyampaikan ucapan belasungkawa secara resmi. ’’Kami keluarga besar Unair mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya,” kata Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Bagus Ani Putra.

Pihak Unair sangat menyayangkan kejadian yang menimpa Aditya. Bagus menjelaskan, Unair menuntut kepolisian mengungkap kasus tersebut sampai tuntas.

’’Unair dan IKA (Ikatan Keluarga Alumni, Red) Unair akan terus memantau sampai kasus ini selesai. Pelaku harus ditemukan dan dihukum sesuai undang-undang,’’ tegas Bagus. Selain itu, perwakilan kampus bersama IKA Unair terus memotivasi keluarga Aditya.

SURABAYA – Kapolrestabes Surabaya Kombespol Yan Fitri Halimansyah berubah sikap. Sebelumnya, dia bersikukuh bahwa Aditya Wahyu Budi Artanto,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News