Edan... Bocah 10 Tahun Dipukuli Ortu Kalau Gagal Mencuri
Sementara itu, Ketua Pokja KPAID Sumut Muslim Harahap menuturkan, pihaknya telah menyerahkan anak itu ke Dinas Sosial.
"Dua bulan yang lalu, anak itu diserahkan masyarakat ke Polsek Medan Baru karena ketahuan mencuri tas milik seorang Polwan. Lalu diserahkan ke kami dan dibawa ke panti di bawah naungan Dinas Sosial," ujarnya kepada Sumut Pos (Grup JPNN.com).
Akan tetapi, anak itu kabur dan mengulangi perbuatannya hingga diamankan pihak Polsek Medan Timur. "Sudah bolak-balik keluar masuk panti dan kabur," tuturnya.
Diungkapkan Muslim, saat ditanya oleh pihaknya, anak itu mengaku mencuri karena disuruh ibu dan bapaknya. Kalau tak berhasil mencuri, ia dipukuli oleh orangtuanya. "Dia mengaku dari Stabat, bapaknya bernama Amiruddin dan ibunya Ani. Di Medan tinggal di jalanan," ucapnya.
Menurut Muslim, anak tersebut terbilang sangat nakal. Pasalnya, ketika dikasih uang jumlah kecil menolak.
"Anak ini nakal sekali. Awal pas kita tanya dia tak mau banyak jawab dari mana asalnya dan dibilangnya dari Jonggol saja. Tapi, setelah kami bujuk akhirnya mau bicara. Bahkan, pas kita kasih uang jajan Rp5 ribu, uangnya dikoyak-koyak. Dia minta Rp50 ribu," bebernya.
Muslim melanjutkan, pengakuan anak itu bisa sampai ke Medan lantaran menumpang mobil bus dari Stabat. "Dia mengaku sudah seminggu di Medan dan tinggal di jalanan," tukasnya. (ris/adz/ray/jpnn)
MEDAN - Orangtua yang seharusnya memberi kasih sayang dan mendidik anaknya, malah bertindak sebaliknya. Seorang bocah berusia 10 tahun diperintahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Remaja yang Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Perampok Bersenjata Api Gasak Toko Emas di Banyumas
- Satu dari 2 Jambret di Jakarta Utara Ditembak Polisi
- Pelakunya Wanita Muda, Korban Adik Ipar Diajak Minum Jamu
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Tegas, Bea Cukai Banjarmasin Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal