Edan! Tambang Pasir di Desanya Salim Kancil Marak Lagi

Edan! Tambang Pasir di Desanya Salim Kancil Marak Lagi
Tambang pasir ilegal di pesisir selatan Lumajang. Foto: dok.Jawa Pos

Tidak hanya di Pantai Bambang, di daerah selatan Kecamatan Pasirian juga terlihat beberapa truk proyek jalur lintas selatan masih bekerja. Beberapa truk tersebut, sengaja diberi tanda tulisan "Kendaraan Proyek JLS". Padahal, material yang diambil oleh truk tersebut berasal dari daerah penambangan di sekitar pantai Bambang.

Pas di sebelah selatan stockpile tersebut juga terlihat puluhan tambang tradisional. Ayakan-akan dan tumpukan pasir berwarna hitam setinggi dua meter menggunung. Namun, sore kemarin, tidak ditemukan satupun penambang pasir tradisional tersebut.

Tidak jauh dari sana juga terdapat gudang yang menyimpan tumpukan hasil ayakan pasir. Pasir-pasir itu dibungkus ke dalam sak dan ditumpuk di dalam gudang yang terbuka. Menurut keterangan salah seorang warga, sebenarnya tumpukan pasir dalam sak tersebut adalah pasir besi.

Saat dikonfirmasi atas temuan tersebut tadi malam, Kapolres Lumajang AKBP Fadly tak mengangkat teleponnya. Padahal siang harinya, Kapolres sempat memberikan keterangan tentang pemeriksaan Camat Pasirian dan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Setdakab Pemkab Lumajang.

Perihal apa pemeriksaan itu ? Fadly menjelaskan mereka diperiksa atas dugaan penambangan ilegal di Desa Selok Awar-Awar Kecamatan Pasirian. Fadly mengelak ketika disingggung terkait dugaan adanya gratifikasi. Fadly menjelaskan, hasil pemeriksaan dari keduanya masih akan didalami. Tidak serta merta ditetapkan tersangka."Semua butuh proses, tidak bisa instan" ungkapnya .(tim JP)

 


LUMAJANG - Sorotan publik terhadap kasus pembunuhan sadis Salim Kancil dan penambangan pasir ilegal di sekitar desa Salim Kancil, Selok Awar-Awar,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News