Edan! Tiket KA Naik Hingga 500 Persen
jpnn.com - SIDOARJO – Mulai hari ini (1/4), calon penumpang kereta api harus menyisihkan uang lebih untuk membeli tiket karena semua harga berubah.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Sumarsono menyatakan, kenaikan tarif dipengaruhi berbagai faktor. ’’Kenaikan BBM turut memberikan andil kami dalam menyesuaikan tarif,’’ ungkapnya Selasa (31/3).
BBM merupakan elemen yang banyak menyedot anggaran operasional, meski tarif yang dikenakan bersubsidi. Faktor lainnya adalah pengaruh kurs dolar terhadap rupiah serta perubahan pedoman perhitungan biaya opersional KA ekonomi dari 8 persen menjadi 10 persen.
’’Meningkatnya margin operasional itu untuk mengimbangi pemeliharaan sarana dan prasarana,’’ jelas Sumarsono.
Bertambahnya margin biaya operasional 2 persen memberikan kesempatan BUMN untuk melakukan reinvestasi penyediaan lokomotif dan gerbong kereta. Peremajaan diharapkan bisa berlangsung secara berkala.
Sumarsono menuturkan, untuk mendukung kelancaran operasional dan keselamatan, diperlukan penggantian spare part secara rutin. Apalagi, perusahaan pelat merah itu masih mengimpor sebagian suku cadang dari luar negeri. Transaksinya tentu menggunakan mata uang USD.
’’Kenaikan tarif kereta kami hitung berdasar jarak. Misalnya, KA Panataran (dari Stasiun Gubeng) tujuan Bangil atau Malang maupun Blitar tentunya tarifnya berbeda,’’ papar pejabat asal Sleman itu.
Kenaikan tertinggi terasa untuk kereta jarak dekat. Yakni, KA ekonomi lokal jurusan Stasiun Surabaya Kota–Kertosono. Tarif kereta yang menempuh jarak 87 kilometer itu dipatok dari Rp 2.000 menjadi Rp 10.000 atau naik 500 persen.
SIDOARJO – Mulai hari ini (1/4), calon penumpang kereta api harus menyisihkan uang lebih untuk membeli tiket karena semua harga berubah.
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja