Edarkan Ganja demi Biaya Kuliah
MAKASSAR - Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar menangkap seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Makassar, Minggu, 23 Maret. Namanya Rezky Fauzi. Dia menjadi pengedar ganja untuk membiayai kuliahnya.
Rezky ditangkap di rumahnya di BTN Minasa Upa. Polisi yang mengintai Rezky selama beberapa hari, akhirnya menggerebek rumahnya.
Dalam penggerebekan itu, polisi berhasil menemukan satu kilogram ganja terbungkus dalam dus yang dilakban. Paket ganja itu disembunyikan di balik kasur tempat tidurnya.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar, AKBP Syamsul Arieb, mengatakan bahwa saat digerebek, Rezky hanya sendirian di rumah itu. Dia teridentifikasi sebagai salah seorang bandar ganja kering di Makassar. Diduga mengedarkan ganja di kalangan mahasiswa.
"Awalnya ada laporan dari masyarakat. Kita lalu memantau gerak-geriknya sebelum menangkap," jelas Syamsul di ruang kerjanya.
Dari hasil interogasi polisi, ganja itu diketahui adalah kiriman dari seorang bandar besar di Jakarta. Ganja itu dikirim melalui jasa pengiriman sejak tiga hari lalu. Dari temuan itu, Rezky diduga terlibat dalam peredaran ganja lintas provinsi.
Di Makassar, Rezky menjual ganja kering itu dalam bentuk lintingan. Kepada polisi, Rezky terpaksa menjual ganja demi membayar uang kuliah. "Katanya hanya kerja sambilan saja," jelas Syamsul.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Endi Sutendi, mengatakan bahwa pihak Polrestabes akan melakukan koordinasi dengan BNN Jakarta untuk mengungkap jaringan peredaran ganja tersebut. "Apalagi pengakuan tersangka barang tersebut dikirim oleh seseorang di Jakarta," jelas Endi.
Hingga sore kemarin, polisi masih melakukan pengembangan. Polisi membawa Rezki dan barang bukti untuk mencari kurir dan pengguna ganja itu. (zak-eka)
MAKASSAR - Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar menangkap seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Makassar, Minggu, 23 Maret. Namanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?