Jangan-Jangan Ada Muatan Politis di Balik Isu Minta Kapolri Diganti

Jangan-Jangan Ada Muatan Politis di Balik Isu Minta Kapolri Diganti
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: dokumentasi JPNN.com/Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Direktur eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Indoneia Edi Hasibuan angkat suara menanggapi desakan sejumlah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan Amnesti Internasional Indonesia agar Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo segera diganti.

Edi menilai sekarang ini bukanlah waktu yang tepat untuk pergantian Kapolri, mengingat tahapan Pilkada 2024 belum selesai dan gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat juga masih tinggi.

Menurut Edi isu yang digulirkan segelintir penggiat HAM terkesan bermuatan politis dan memiliki misi tertentu.

"Saya kira untuk menjaga stabilitas keamanan, untuk 2025 Presiden Prabowo masih membutuhkan sosok Jenderal Listyo Sigit Prabowo," ujar Edi dalam keterangannya, Jumat (13/12).

Menurut dosen Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Bhayangkara, Jakarta ini Kapolri berhasil melakukan berbagai pembenahan dan terobosan pelayanan. Selain itu, secara umum kinerja polri juga makin membaik.

Selain itu selama menjabat Jenderal Listyo dikenal sosok Kapolri yang selalu berupaya meningkatkan pelayanan kepolisian di tengah masyarakat.

"Polri juga konsisten memberikan penghormatan terhadap HAM dan menghidupkan demokrasi di negeri ini," ucapnya.

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini lebih lanjut mengatakan sejak Polri lahir, tidak ada lomba kritik kepada kepolisian.

Edi Lemkapi menduga ada muatan politis terkait isu yang meminta agar Kapolri Jenderal Pol Listyo diganti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News