Edison Poltak Siahaan, Ketua Perhimpunan Wicara Esofagus yang Getol Kampanyekan Bahaya Merokok

Stres Kehilangan Pita Suara, Kini Jadi Motivator Ulung bagi Penderita Kanker Laring

Edison Poltak Siahaan, Ketua Perhimpunan Wicara Esofagus yang Getol Kampanyekan Bahaya Merokok
Ketua Perhimpunan Wicara Esofagus Indonesia Edison P Siahaan ketika ditemui di Kalibata Mall, Kamis lalu (15/11). Foto: Sekaring Ratri/Jawa Pos
"Kami menyemangati mereka agar tidak putus asa. Karena banyak yang stres sebelum menjalani operasi pengangkatan pita suara. Mereka takut membayangkan tidak bisa berbicara lagi. Karena itu, ketika kami mendatangi mereka dan bisa berbicara, mereka biasanya heran," papar Edison.

"Saya bilang pada mereka, tidak punya pita suara bukan berarti kiamat. Hidup itu anugerah dari Tuhan, harus disyukuri," tambah dia.

 

 

Edison sendiri terserang kanker laring lantaran kebiasaannya merokok. Sebelum kanker menggerogoti saluran pernapasannya, dia termasuk perokok berat. Dalam sehari, Edison bisa menghabiskan dua sampai tiga pak rokok. Dia mulai merokok pada usia yang sangat muda, saat masih duduk di kelas dua SMP. Kebiasaan merokok tersebut berlanjut hingga dia beranak pinak. Tak pernah sedikit pun dia terpikir untuk berhenti merokok.

 

Pada 1995, efek merokok baru dia rasakan. Saat berlibur ke Timur Tengah, tiba-tiba suara Edison menjadi serak. Awalnya, dia membiarkannya. "Saya pikir, suara saya jadi serak karena perbedaan suhu antara Indonesia dan Timur Tengah," kenang dia.

Akibat merokok, Edison Poltak Siahaan harus merelakan pita suaranya diangkat. Dia tidak bisa berbicara lagi layaknya orang-orang normal. Tak ingin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News