Edison Poltak Siahaan, Ketua Perhimpunan Wicara Esofagus yang Getol Kampanyekan Bahaya Merokok
Stres Kehilangan Pita Suara, Kini Jadi Motivator Ulung bagi Penderita Kanker Laring
Rabu, 21 November 2012 – 20:28 WIB
Sejak 1997 hingga empat tahun kemudian, Edison masih aktif merokok. Sampai akhirnya, pada 2001, dia kolaps. Edison sama sekali tidak bisa bernapas. Pria kelahiran Parapat, Sumatera Utara, itu pun langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSCM.
Sehari kemudian, Edison bisa kembali bernapas. Dia pun pulang keesokan harinya. Setelah pulang, dia menyempatkan diri untuk memeriksakan kondisi ke klinik khusus THT langganannya. Sesudah dia memeriksakan kondisi, dokter klinik tersebut langsung mengharuskan Edison masuk rumah sakit.
Dia bahkan memberikan surat rujukan agar segera dilakukan operasi. Edison kembali masuk rumah sakit. Dia akan menjalani dua operasi, yakni operasi untuk membikin lubang di leher dan operasi pengangkatan kanker secara total, termasuk pita suaranya.
Mendengar vonis bahwa pita suaranya harus diangkat, Edison tidak bisa protes. Sebab, kondisinya sudah benar-benar lemah. Dia sangat sulit bernapas. Bahkan, berat badannya turun drastis dari 65 kg menjadi 45 kg.
Akibat merokok, Edison Poltak Siahaan harus merelakan pita suaranya diangkat. Dia tidak bisa berbicara lagi layaknya orang-orang normal. Tak ingin
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408