Edukasi Investasi Aman, Fatayat NU Bermain Saham

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat lebih dari 250 investasi yang tidak terdaftar, walaupun itu belum tentu ilegal.
Maraknya investasi bodong tersebut juga tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga sampai ke pelosok pedesaan.
Masyarakat yang bekerja keras mendapatkan uang di desa dengan mudah tergiur oleh penipuan berkedok investasi.
“Ngaji investasi yang digagas oleh PP Fatayat NU dan BEI di sejumlah wilayah di Indonesia ini sangat strategis untuk menyelematkan masyarakat dari penipuan-penipuan berkedok investasi, dan sebagian besar korban penipuan tersebut adalah warga NU terutama kader-kader Fatayat NU,” tambah Anggia.
Pengamat ekonomi Gunawan Banjamin sempat mengatakan bahwa sebagian besar korban investasi bodong adalah perempuan.
Kerentanan perempuan terhadap penipuan investasi bodong dikarenakan sebagian besar mereka menjadi pemegang keuangan keluarga.
Namun, mereka tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk berinvestasi, ditambah dengan minimnya informasi berinvestasi yang benar dan legal.
“Fatayat NU mendorong perempuan untuk memiliki kemandirian ekonomi, seiring dengan hal tersebut maka Fatayat NU juga bertanggung jawab membekali perempuan dalam mengelola perekonomiannya melalui investasi termasuk investasi saham syariah ini,” tambahnya.
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdatul Ulama (NU) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara pembukaan perdagangan saham, Jumat (10/2).
- Herman Deru Resmi Meluncurkan Gebyar Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sumsel
- ACC Hadir di Syariah Financial Fair 2025
- Berbasis Syariah, Fasset Memperkuat Posisi di Pasar Kripto Indonesia
- Forum Mahasiswa Anti Korupsi Indonesia Minta Dompet Dhuafa Transparan soal Pengelolaan Dana
- Kinerja SPU Syariah Pasar Uang Syariah BRI-MI Tumbuh Positif di Tengah Ketidakpastian Pasar
- Ikan PrimaLand