Edutech Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Tinggi Indonesia
Dari tiga ribuan kampus tersebut, kata dia, lebih dari 90 persen di antaranya berstatus perguruan tinggi swasta (PTS) yakni 2.990 kampus.
Sementara itu, 125 sisanya adalah perguruan tinggi negeri (PTN). Namun,.dari jumlah PTS yang dominan tersebut, hanya sedikit PTS yang terakreditasi A.
“Salah satu masalah yang kami dapati adalah ketidakmampuan PTS melakukan adaptasi digital," cetusnya.
Sampai saat ini, digitalisasi masih sekadar dimaknai pengajaran menggunakan aplikasi komunikasi menggunakan audio video, tetapi belum mengintegrasikan pada seluruh sistem perguruan tinggi.
Padahal, kata Ucu, dengan mengintegrasikan seluruh perangkat keras dan perangkat lunak komputer perguruan tinggi menggunakan edutech, maka akan tercapai efisiensi manajemen data yang memudahkan perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa
“Nah sekarang ini tantangannya adalah PTS di Indonesia yang jumlahnya ribuan dan harus terhubung dengan Kemendikbudristek masih menggunakan beragam aplikasi yang membuatnya tidak terintegrasi antara satu dengan yang lain,” paparnya.
Ucu menjelaskan dari kerja sama antara Edufecta dengan APTISI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Swasta Indonesia) yang memiliki ribuan kampus swasta, telah diakui bahwa Edufecta berperan nyata dalam membantu percepatan digitalisasi tersebut.
Secara terpisah, Direktur Utama TECH Billy Andrian turut menjelaskan sejauh ini pihaknya telah memosisikan diri sebagai pemain big data enabler di Indonesia.
Edutech mempercepat digitalisasi di perguruan tinggi guna meningkatkan mutu mahasiswa.
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Arasoft Dorong Digitalisasi Pendidikan di Indonesia