Edward E. Masters, Diplomat AS
Tetap Cinta meski Trauma Akibat Bom Marriott
Kamis, 19 Maret 2009 – 06:17 WIB
Setelah hampir setengah umurnya diabdikan untuk merekatkan hubungan AS-Indonesia, Masters optimistis dengan masa depan kedua negara. "Saya mendengar rencana Presiden (Barack) Obama mengunjungi Indonesia sebelum akhir tahun ini. Tapi, saya tidak ingin menjanjikan hal-hal yang bukan kewenangan saya," kata Masters yang kini mengurusi organisasi Usindo (United States-Indonesia Society) yang dirintisnya sejak 1994.
Masters tak pernah membayangkan kalau karirnya akan banyak terkait dengan Indonesia. Bahkan, saat mendapat tugas menjadi penasihat politik di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Masters menganggapnya sebagai kesalahan. Sebab, saat itu dia sangat berharap mendapat pos di Eropa.
Saat tiba di Jakarta pada 1 September 1964 atau tepat setahun sebelum peristiwa pembunuhan para jenderal itu, Masters mengakui Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang berat. Selama empat tahun bertugas di Indonesia (pada 1968 dia ditarik kembali ke Amerika menjadi direktur Indonesia Affairs di Departemen Luar Negeri), Masters ikut menjadi "saksi" dari perubahan besar di tanah air. Bahkan, kata dia, ingatannya terhadap masa-masa pergantian kekuasaan Soekarno itu masih melekat hingga kini.
"Saya ingat benar pagi-pagi saat terjadi Gestapu. Saat itu saya berada di Kedutaan AS di Jalan Diponegoro 4. Pasukan militer bahkan sudah berada di depan kedutaan," kenangnya.
Mungkin bukan sekadar kebetulan jika diplomat senior Amerika, Edward Eugene Masters, datang ke Indonesia selalu saat terjadi krisis. Kali ini pun
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408