Edward E. Masters, Diplomat AS

Tetap Cinta meski Trauma Akibat Bom Marriott

Edward E. Masters, Diplomat AS
Edward E. Masters, Diplomat AS
Dia juga membantah mendukung pandangan mantan agen CIA Robert J. Marten, mantan anak buahnya, yang berpandangan bahwa Soekarno menjadi dalang G 30 S/PKI. Marten juga mengakui keterlibatan AS dalam mendukung tentara di bawah kepemimpinan Soeharto dalam meluluhlantakkan PKI. "Robert berpandangan bahwa Soekarno is the dalang. Saya berbeda dengan dia," katanya.

Peristiwa G 30 S/PKI, kata Masters, merupakan perpaduan antara hasil kerja PKI dan segelintir kelompok kiri dalam militer Indonesia. Bagaimana peran AS, khususnya CIA, yang disebut-sebut turut mensponsori kudeta terhadap Presiden Soekarno? "Saya tidak tahu. Yang jelas, kami kapok setelah terlibat dalam pemberontakan PRRI Permesta," ujar chairman Usindo tersebut.

Keterlibatan AS dalam PRRI Permesta membuat hubungan kedua negara renggang. "Kondisinya (hubungan Indonesia-AS) sangat buruk saat itu," katanya.

Setelah Orde Lama tumbang, muncullah figur Soeharto. Amerika sendiri, kata Masters, tidak pernah menduga bahwa perwira tinggi tersebut akan memegang tampuk pimpinan Indonesia hingga tiga dekade lebih. "Soeharto tidak berbahasa Inggris. Jadi, kami tidak pernah tahu siapa itu Soeharto," lanjutnya.

Mungkin bukan sekadar kebetulan jika diplomat senior Amerika, Edward Eugene Masters, datang ke Indonesia selalu saat terjadi krisis. Kali ini pun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News