Edward E. Masters, Diplomat AS
Tetap Cinta meski Trauma Akibat Bom Marriott
Kamis, 19 Maret 2009 – 06:17 WIB
Edward E. Masters, Diplomat AS
Dia juga membantah mendukung pandangan mantan agen CIA Robert J. Marten, mantan anak buahnya, yang berpandangan bahwa Soekarno menjadi dalang G 30 S/PKI. Marten juga mengakui keterlibatan AS dalam mendukung tentara di bawah kepemimpinan Soeharto dalam meluluhlantakkan PKI. "Robert berpandangan bahwa Soekarno is the dalang. Saya berbeda dengan dia," katanya.
Peristiwa G 30 S/PKI, kata Masters, merupakan perpaduan antara hasil kerja PKI dan segelintir kelompok kiri dalam militer Indonesia. Bagaimana peran AS, khususnya CIA, yang disebut-sebut turut mensponsori kudeta terhadap Presiden Soekarno? "Saya tidak tahu. Yang jelas, kami kapok setelah terlibat dalam pemberontakan PRRI Permesta," ujar chairman Usindo tersebut.
Keterlibatan AS dalam PRRI Permesta membuat hubungan kedua negara renggang. "Kondisinya (hubungan Indonesia-AS) sangat buruk saat itu," katanya.
Setelah Orde Lama tumbang, muncullah figur Soeharto. Amerika sendiri, kata Masters, tidak pernah menduga bahwa perwira tinggi tersebut akan memegang tampuk pimpinan Indonesia hingga tiga dekade lebih. "Soeharto tidak berbahasa Inggris. Jadi, kami tidak pernah tahu siapa itu Soeharto," lanjutnya.
Mungkin bukan sekadar kebetulan jika diplomat senior Amerika, Edward Eugene Masters, datang ke Indonesia selalu saat terjadi krisis. Kali ini pun
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu