Efek Ekor Jas Jokowi Diklaim Kerek Elektabilitas Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar mengklaim tren elektabilitas terus mengalami kenaikan. Efek ekor jas mendukung Joko Widodo alias Jokowi sebagai presiden juga dirasakan partai berlambang pohon beringin. Target 110 kursi di parlemen dalam Pemilu 2019 diyakini bisa tercapai.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan jangan hanya melihat hasil survei berdasar angka yang tertera saja. Menurut Lodewijk, yang juga perlu dilihat adalah bagaimana tren kenaikan elektabilitas partai pimpinan Airlangga Hartarto, itu.
"Tolong lihat, Golkar trennya lagi bagaimana," kata Lodewijk di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/4).
BACA JUGA: FPG MPR Ajak Masyarakat Pilih Calon Berintegritas dan Menyejahterakan
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, dari berbagai hasil survei, terutama yang dirilis Litbang Kompas beberapa waktu lalu, tren elektabilitas partai yang identik dengan warna kuning itu mengalami kenaikan hingga 50 persen.
"Di beberapa lembaga survei, tren Partai Golkad itu naik, dan luar biasa. Lihat litbang Kompas, tren kami sampai naik 50 persen," jelas Lodewijk.
Nah, Lodewijk menjelaskan, hal ini berarti bahwa apa yang dilakukan Partai Golkar untuk mengapitalisasi pencalonan Jokowi sebagai presiden yang diusung memberikan hasil positif. "Serangan udara dan darat mampu terintegrasi dengan baik," ujarnya. (boy/jpnn)
Partai Golkar mengklaim tren elektabilitas terus mengalami kenaikan dan menargetkan 110 kursi di parlemen dalam Pemilu 2019.
Redaktur & Reporter : Boy
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto