Efek Ganja pada Ibu Hamil dan Janin

jpnn.com - Ganja termasuk obat-obatan psikotropika yang memberikan efek buruk pada janin bila digunakan oleh wanita yang sedang hamil. Tak terkecuali bila keluarga di sekitar ibu hamil, misalnya ayah, menggunakan ganja, maka efeknya tetap dapat dirasakan oleh janin.
Ganja dan penggunaannya
Dalam bahasa latin, ganja disebut Cannabis sativa. Di dalam ganja terkandung lebih dari 60 macam zat kanabinoid aktif. Penggunaannya sendiri terbagi menjadi dua tujuan, yaitu rekreasional dan pengobatan.
Untuk pengobatan, ganja diketahui bisa mengobati rasa mual sebagai efek dari zat aktif tetrahidrokanabinol dan kanabidiol yang juga diketahui dapat mengurangi nyeri dan kekakuan otot.
Sayangnya, penggunaan ganja cenderung rentan disalahgunakan untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab. Konsentrasi yang tinggi dalam darah setelah mengonsumsi ganja dapat menyebabkan perubahan psikologis hingga kehilangan kesadaran.
Fakta yang mengejutkan ditemukan bahwa penggunaan ganja pada ibu hamil mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2014, sekitar 3,9 persen wanita hamil berusia 18-44 tahun di Amerika dilaporkan menggunakan ganja. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2002, yang hanya berjumlah 2,4 persen.
Melihat kenaikan tersebut, tidak menutup kemungkinan angka kejadian semakin bertambah. Di Indonesia sendiri belum ada penelitian yang bisa menunjukkan besarnya masalah penggunaan ganja pada ibu hamil.
Efek ganja terhadap ibu hamil dan janin
Sayangnya, penggunaan ganja cenderung rentan disalahgunakan untuk tindakan yang tidak bertanggung jawab.
- Bikin Heboh, Tanaman Mirip Ganja Ditemukan di Pekanbaru, Begini Kata Polisi
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Stem Cell Berstandar Global Kini Bisa Diakses di Indonesia