Efek Jokowi tak Besar Bukti Ditinggal Pendukung
Menurutnya, ketiga Capres dari tiga Partai terkemuka akan segera sibuk untuk membentuk koalisi dengan partai lain. Satu alat tawar utama yang akan panas dinegosiasikan adalah posisi calon wakil presiden (Cawapres), diikuti dengan negosiasi jumlah kursi di kabinet sebagai alat tawar kedua.
Arya menagtakan cawapres yang populer di mata pemilih menjadi penentu mana koalisi partai yang akan memenangkan Pemilihan Presiden. Bahkan menurutnya, figur cawapres punya bobot lebih tinggi dibandingkan profil partai hasil quick count.
Partai menengah atau kecil, menurut Arya, kalau punya figur cawapres yang sangat populer bisa-bisa punya daya tawar yang lebih tinggi daripada partai yang lebih besar tapi tidak punya figur cawapres.
"Sebaliknya partai pemenang hasil quick count bisa jatuh koalisinya di Piplres jika tidak punya cawapres yang diinginkan rakyat. Kata kuncinya dari hasil Quick Count adalah pengalaman, kemampuan managerial partai, dan ketokohan yang menentukan partai pemenang," tambah Arya. (jpnn)
JAKARTA - Efek Jokowi ternyata tidak sebesar yang diperkirakan untuk mendongkrak perolehan suara PDI Perjuangan pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa