Efektivitas Vaksin ini Cegah COVID-19 Hanya 47 Persen Setelah 6 Bulan
Perlindungan Kuat Selama 6 Bulan
Dalam studi pertama, para peneliti di Qatar (negara dengan lebih dari 82 persen orang yang divaksinasi lengkap) menyelidiki lebih dari 900 ribu hasil tes PCR dari orang yang divaksinasi dengan Pfizer.
Mereka menemukan perlindungan vaksin terhadap infeksi mulai menurun secara nyata sekitar empat bulan setelah suntikan kedua.
Menurut peneliti, perlindungan Pfizer terhadap infeksi setelah dosis pertama, meningkat menjadi 36,8 persen tiga minggu kemudian.
Ketika orang kemudian menerima suntikan kedua, perlindungan vaksin mereka melonjak menjadi 77,5 persen dalam waktu sekitar empat minggu.
Vaksin juga memberikan perlindungan terhadap kasus COVID-19 yang parah, kritis, atau fatal dengan cepat yakni mencapai 96 persen atau lebih tinggi pada dua bulan pertama setelah orang divaksinasi lengkap.
Perlindungan kuat terhadap kondisi terburuk akibat COVID-19 terhadap seseorang bertahan setidaknya selama setengah tahun.
Sementara itu, perlindungan terhadap infeksi tanpa gejala berkurang lebih cepat, begitu juga pada infeksi COVID-19 yang lebih ringan.
Hasil studi menunjukkan efektivitas vaksin ini mencegah COVID-19 turun menjadi 47 persen setelah enam bulan.
- Dinkes DKI Buka Vaksinasi Dosis 4 untuk Lansia, Cek nih Lokasi dan Jadwalnya
- Dinkes Sulsel Dapat Tambahan 15.990 Vial Vaksin Pfizer
- Mencegah Peningkatan Kasus Covid-19, Heru Budi Memperketat Izin Konser Musik di Jakarta
- Kabar Gembira, Vaksin Covid-19 yang Kosong di Jakarta Sudah Tersedia Kembali
- Jumat Ini Indonesia Kedatangan Vaksin Donasi dari Amerika, Jumlahnya Sebegini
- Regulator Amerika: Vaksin Pfizer Tak Ampuh untuk Balita