Efektivitas Vaksin ini Cegah COVID-19 Hanya 47 Persen Setelah 6 Bulan
Setelah orang mendapatkan dua dosis suntikan vaksin selama sekitar lima sampai tujuh bulan, para peneliti mengamati efektivitas vaksin Pfizer berkisar sekitar 20 persen.
Meskipun hanya sekitar sepertiga dari infeksi menunjukkan tanpa gejala.
"Perlindungan terhadap infeksi tanpa gejala berkurang lebih cepat daripada terhadap infeksi bergejala."
"Temuan ini menunjukkan, sebagian besar populasi yang divaksinasi dapat kehilangan perlindungannya terhadap infeksi dalam beberapa bulan mendatang," kata para peneliti studi.
Penelitian lain dari Qatar memperlihatkan infeksi baru kurang menular ketimbang pada orang yang tidak divaksinasi.
Hal ini menunjukkan infeksi lebih kecil kemungkinannya untuk menyebar pada orang yang divaksinasi.
Studi lain dalam NEJM dilakukan di Israel, mengamati 4.868 petugas kesehatan yang telah divaksinasi dengan vaksin COVID-19 Pfizer.
Hasilnya, ada laporan antibodi penetralisir para partisipan ini terhadap COVID-19 secara substansial turun dalam enam bulan setelah menerima dosis kedua vaksin Pfizer.
Hasil studi menunjukkan efektivitas vaksin ini mencegah COVID-19 turun menjadi 47 persen setelah enam bulan.
- Dinkes DKI Buka Vaksinasi Dosis 4 untuk Lansia, Cek nih Lokasi dan Jadwalnya
- Dinkes Sulsel Dapat Tambahan 15.990 Vial Vaksin Pfizer
- Mencegah Peningkatan Kasus Covid-19, Heru Budi Memperketat Izin Konser Musik di Jakarta
- Kabar Gembira, Vaksin Covid-19 yang Kosong di Jakarta Sudah Tersedia Kembali
- Jumat Ini Indonesia Kedatangan Vaksin Donasi dari Amerika, Jumlahnya Sebegini
- Regulator Amerika: Vaksin Pfizer Tak Ampuh untuk Balita