Effendi Lecehkan Tradisi Batak
Jumat, 18 Januari 2013 – 06:02 WIB
MEDAN- Kontroversi penolakan cagub Sumut dari PDIP, Effendi Simbolon, atas pemberian ulos bulang-bulang kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan terus menajam. Sejumlah elemen masyarakat dan warga Batak di Sumut dan Jakarta secara keras menyatakan sikap politisi berdarah Batak kelahiran Banjarmasin itu sudah melecehkan tradisi budaya masyarakat Batak. Seperti diberitakan, di acara serah terima Bandara Silangit dari Kemenhub ke BUMN yakni PT Angkasa Pura (AP) II pada 11 Januari 2013, sejumlah tokoh adat Batak di Taput memberikan tongkat Tunggal Panaluan sebagai simbol kepercayaan dari tokoh adat Batak di Tapanuli kepada Dahlan Iskan. Ulos bulang-bulang juga diberikan ke Dahlan, yang dinilai punya perhatian besar terhadap pengembangan bandara tersebut.
''Tradisi mangulosi itu menjadi kearifan lokal di Sumatera Utara. Memberikan ulos kepada saudara kita atau siapa saja dari luar suku Batak adalah cara orang Batak menghargai orang lain. Tradisi ini sudah berjalan sejak zaman dulu,'' tegas Korwil Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Drs Gandi Parapat.
Pakar Sosiologi dari Universitas Indonesia (UI) Kastorius Sinaga bahkan blak-blakan menyebut cagub dari PDI Perjuangan itu tidak punya etika. "Itu statemen yang tidak beretika sama sekali, yang tak pantas dikeluarkan dari mulut seorang calon pemimpin," ujar Kasto kepada koran ini di Jakarta, kemarin (17/1).
Baca Juga:
MEDAN- Kontroversi penolakan cagub Sumut dari PDIP, Effendi Simbolon, atas pemberian ulos bulang-bulang kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan terus menajam.
BERITA TERKAIT
- Kasus Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang, Polisi Tetapkan Sopir Truk jadi Tersangka
- Gunung Ibu Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
- Guru Honorer Tewas Ditembak OTK di Ilaga
- Pj Gubernur Jateng Berbagi Kasih di Hari Natal dengan Puluhan Lansia Panti Wreda
- Hewan Dilindungi Macan Akar Mati Terlindas di Tol Dumai-Pekanbaru
- PAM Jaya Naikkan Tarif Air 2025, Pelanggan Ini Tak Akan Terkena