Effendi Lecehkan Tradisi Batak
Jumat, 18 Januari 2013 – 06:02 WIB
Karena itu kalau ada seseorang yang mengkritik pemberian ulos yang tulus dari orang batak kepada orang yang dihormatinya, artinya orang tersebut perlu mengetahui historis adat Batak. “Kenapa kita mengkritik, sementara kita sendiri tidak mau memelihara budaya yang begitu luhur nilainya?” ujarnya.
Seharusnya menurut Hinca, langkah pemberian ulos terus dibudayakan, bukan justru mengkritiknya. Pandangan ini menurutnya perlu terus dilestarikan, karena prinsip orang batak sedari dulu, tidak hanya tulus dalam memberi. Namun juga dipanggil memberikan yang terbaik bagi orang lain. Menurutnya, pemberian ulos juga tentunya tidak sembarangan.
Karena itu kalau ada komunitas Batak yang melakukan hal tersebut, maka dipastikan langkah tersebut telah melalui kajian secara mendalam dan karena melihat figur tersebut layak untuk menerima penghormatan yang ada. “Jadi pemberian ulos bagi orang Batak, itu merupakan penghormatan yang tertinggi,” katanya. (val/sam/gir)
Sekilas Pejabat Negara Non-Batak Diulosi Elemen Masyarakat Sumut
MEDAN- Kontroversi penolakan cagub Sumut dari PDIP, Effendi Simbolon, atas pemberian ulos bulang-bulang kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan terus menajam.
BERITA TERKAIT
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Polisi Selidiki Penyebab Mahasiswi Tewas Terjatuh dari Gedung Gymnasium UPI
- Pitra Romadoni Nasution Apresiasi Pembentukan TIUPP Padang Lawas
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter
- Polisi Berlakukan Contraflow di Tol Jagorawi Arah Jakarta